8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapura

Ternyata lebih jinak daripada cacar air

Penyakit cacar monyet atau monkeypox dikonfirmasi telah sampai di Singapura. Penyakit ini dibawa oleh laki-laki asal Nigeria. Akibatnya 23 orang yang melakukan kontak dengannya ikut dikarantina selama 21 hari untuk mencegah penularan lebih lanjut. Mendengar kabar ini, pemerintah Batam dan Riau pun melakukan antisipasi cacar monyet karena banyak warganya yang keluar-masuk Singapura.

Lalu apa sebenarnya penyakit cacar monyet ini? Bagaimana cara penularannya? Berikut ini fakta-fakta cacar monyet yang perlu diketahui!

1. Monkeypox adalah penyakit langka yang berasal dari daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuraoysterworldwide.com

Virus penyebab cacar monyet disebut Monkeypox virus (MPXV) yang ditularkan oleh monyet, tupai Afrika, tikus, dan kelinci. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia dengan adanya kontak langsung dengan hewan yang terjangkit virus.

2. Penyakit ini pertama kali diidap manusia pada tahun 1970 di Afrika

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuratstatic.net

Pada saat itu, dilaporkan 10 orang terjangkit cacar monyet. Kemudian pada tahun 2017, Nigeria juga terjangkit wabah cacar monyet. Dikabarkan 172 kasus terjadi di tahun tersebut.

3. Meski begitu, cacar monyet ternyata tidak seganas cacar (smallpox)

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapurathenypost.com

Walaupun terdengar mematikan, cacar monyet ternyata lebih “jinak” daripada cacar. Tingkat kematian yang disebabkan oleh cacar monyet adalah satu hingga sepuluh persen. Sedangkan cacar memiliki tingkat kematian sekitar 30 persen.

4. Orang yang terinfeksi cacar monyet dapat menularkan ke orang lain

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuratrishmnow.com

Cacar monyet bisa ditularkan melalui percikan ludah saat batuk, bersin, atau berbicara. Selain air ludah, kontak langsung dengan cairan tubuh lainnya juga bisa menyebarkan virus MPXV. Kontak tidak langsung juga berpotensi untuk menularkan penyakit ini. Misalnya saat seseorang menyentuh pakaian pasien cacar monyet

Baca Juga: Waspada, 7 Hal Berikut Bisa Membuat Kamu Terinfeksi Penyakit Cacar Air

5. Gejala cacar monyet

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuramedicalnewstoday.com

Di beberapa hari pertama, gejala yang dialami cukup umum. Misalnya demam, mual, dan tidak enak badan. Setelah empat hingga tujuh hari, mulai muncul lesi atau luka cacar yang berisi air di bagian wajah dan tubuh. Luka tersebut akan memborok, kering, dan berkurang. Selain itu, akan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.

6. Pasien akan pulih setelah dua hingga tiga minggu

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuracharlies-magazines.com

Luka yang mengering dan berangsur-angsur hilang adalah tanda bahwa penyakit ini akan segera sembuh. Biasanya proses tersebut memakan waktu dua hingga tiga minggu. Pada sebagian orang, luka akan membekas dan tidak dapat hilang sepenuhnya.

7. Namun pada sebagian orang, penyakit ini dapat mematikan

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuralolamagazin.com

Walaupun gejala cacar monyet cukup ringan, sebagian orang dapat mengalami komplikasi. Penyakit ini dapat memicu pneumonia atau yang paling fatal adalah kematian. Ini terjadi paling banyak pada anak kecil.

8. Cara mencegah penularan cacar monyet

8 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Singapuraapi.hub.jhu.edu

World Health Organization (WHO) mengklaim penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin cacar. Vaksin tersebut efektif mencegah 85 persen kemungkinan infeksi cacar monyet. Namun hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuknya.

Mengurangi kontak dengan hewan-hewan yang telah disebutkan di atas juga dapat dilakukan untuk mencegah cacar monyet. Terakhir, sebisa mungkin gunakan pakaian pelindung ketika akan melakukan kontak dengan pengidapnya.

Baca Juga: Kena Cacar Air? Lakukan 9 Cara Ini agar Cepat Sembuh dan Pulih Kembali

Topik:

  • Izza Namira
  • Ernia Karina
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya