5 Fakta Menarik SGPC Bu Wiryo, Nasi Pecel Legendaris Favorit Anak UGM
instagram.com/fallane
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat para alumni atau mahasiswa UGM Jogja, kuliner bernama SGPC Bu Wiryo pastilah gak asing di telinga. SGPC yang bermakna sego pecel atau nasi pecel satu ini menjadi menu favorit untuk sarapan atau santap siang.
Berawal dari menggelar lapak di dalam kampus UGM sehingga pelanggan utama SGPC Bu Wiryo kebanyakan adalah mahasiswa UGM, kini sajian lezat tersebut menjelma menjadi kuliner legendaris yang selalu diburu gak hanya oleh mahasiswa atau alumni UGM, tapi juga masyarakat luas.
Lantas, apa saja keunikan dan keistimewaan SGPC Bu Wiryo? Temukan jawabannya di ulasan berikut.
1. Gelar dagangan sejak tahun 1959
instagram.com/fajarsariantoBaliho besar bertuliskan "SGPC Bu Wiryo 1959" menandakan kalau sang pemilik telah menjajakan nasi pecelnya sejak hampir 62 tahun yang lalu. Durasi waktu yang sangat layak untuk menyebut panganan ini sebagai kuliner legendaris.
Karena lokasi di mana Bu Wiryo pertama kali menggelar lapak yang berada di dalam kampus UGM akan dibangun, maka sejak tahun 1994 jualannya pindah ke alamat yang sampai sekarang masih ditempati. Kamu bisa menjumpainya di Jl. Agro CT VIII A-10 Klebengan, Sleman.
2. Bumbu kacang yang khas
instagram.com/maccymakanmakanTampilan nasi pecel Bu Wiryo gak jauh berbeda dengan pecel pada umumnya yaitu terdiri dari aneka sayur-mayur yang direbus, lalu disiram bumbu kacang dan diperlengkap dengan lauk seperti tempe atau tahu goreng, perkedel, aneka satai, dan masih banyak lagi.
Namun, satu yang khas dari nasi pecel Bu Wiryo adalah tekstur bumbu kacangnya. Bumbu kacang sengaja disajikan agak encer dan gak ditumbuk terlalu halus. Selain itu, rasanya yang pedas dan cenderung manis menandakan ciri khas lidah orang Jogja.
Baca Juga: 5 Warung Makan Nasi Pecel yang Bisa Kamu Singgahi Saat Berada di Jogja
3. Menu lain selain nasi pecel
Editor’s picks
instagram.com/nurrianto_nunungJika kamu pengin mencari pengalaman kulineran berbeda di warung SGPC Bu Wiryo, gak ada salahnya sekalian memesan menu lain yang tersedia di sini. Ada nasi sup daging dan sup bayam yang juga gak kalah populer. Seperti namanya, kamu bakal menjumpai sayur bayam yang disajikan dengan kuah sup. Unik, kan?
Kamu bisa memesan nasi dan sup dihidangkan langsung dalam satu piring atau request agar nasi dan sup disajikan terpisah. Kuah kaldunya yang wangi dengan daging sapi yang gak pelit praktis akan langsung menggugah selera makanmu. Mie sohun, wortel, dan kentang menjadi isian lain sup daging.
4. Menghadirkan live music dan tari Jawa
Di jam-jam tertentu, performa live music di warung Bu Wiryo menjadi magnet tersendiri, khususnya bagi kalangan anak muda dan millennial. Tembang akustik yang dibawakan bikin suasana warung bak di kafe-kafe modern.
Sedangkan khusus hari Minggu, hiburan lain berupa tari-tarian Jawa yang diiringi gamelan bisa kamu nikmati pula. Tujuannya tentu saja untuk melestarikan budaya asli Jogja. Sungguh suasana yang pasti bikin rindu untuk kembali lagi.
5. Harga seporsi SGPC Bu Wiryo
@jackmagnifico via instagram.com/kulinerjogjaNah, bagian ini yang barangkali bakal membuatmu sedikit terkejut. Karena sepiring nasi pecel Bu Wiryo tanpa lauk dibanderol dengan harga cukup tinggi, yaitu Rp19 ribuan. Sedangkan nasi sup dipatok harga Rp25 ribuan per porsi. Kurang sesuai dengan sebutan Jogja yang terkenal karena harga kulinernya yang murah-murah.
Tapi, uniknya warung SGPC Bu Wiryo tetap ramai pembeli, apalagi saat akhir pekan dan libur panjang. Terbukti kalau rasa gak bohong dan nuansa legendaris yang melekat di namanya.
Jadi, jangan lupa mampir sarapan atau makan siang di SGPC Bu Wiryo kalau kamu ke Jogja, ya. Warung nasi pecel ini siap melayanimu mulai jam 07.00 WIB.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Nasi Pecel Paling Enak di Surabaya, Bikin Lupa Diet!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
