Sate Klathak Pak Pong, Sate Asal Yogya yang Legendaris

Khas sate klathak Bantul daging ditusuk jeruji sepeda

Bantul, IDN Times- Kuliner sudah jadi salah satu wisata ikonik yang dimiliki Yogyakarta, banyak kuliner legendaris yang dimiliki dan rasanya pun benar-benar juara.

Nah, enggak lengkap nih, kalau ke Yogya tidak mencicipi nikmatnya Sate Klathak. Salah satunya Sate Klathak Pak Pong yang sudah tersohor di kalangan pecinta kuliner sate.

Apa sih, uniknya sate klathak Pak Pong ini ?

Baca Juga: Bakmi Jawa Mbah Gito, Kuliner Asyik di Bekas Kandang Sapi

1. Ditusuk pakai jeruji sepeda, bikin sate kambing lebih greget

Sate Klathak Pak Pong, Sate Asal Yogya yang LegendarisIDNTimes/Holy Kartika

Kalau kebanyakan sate ditusuk dengan lidi dari bambu atau tulang daun kelapa, berbeda dengan Sate Klathak. Sate ini menggunakan jeruji sepeda untuk menusuk daging kambing yang akan dibakar di atas tungku arang.

Mungkin terdengar agak seram, tapi ini yang jadi ciri unik sate khas Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sensasi sate dengan jeruji sepeda ini juga yang membuat Adrian, pengunjung asal Bandung, penasaran dengan cita rasa sate tersebut.

"Kebetulan suka sekali dengan kuliner Jogja. Setiap ke kota ini belum sempat mencicipi sate klathak, makin penasaran, karena katanya satenya pake jeruji sepeda. Rasanya enggak kebayang seperti apa rasanya, ternyata dagingnya lebih empuk," ungkap Adrian.

2. Nikmatnya sate kambing dimasak gurih dengan kuah gulai

Sate Klathak Pak Pong, Sate Asal Yogya yang LegendarisIDNTimes/Holy Kartika

Jeruji sepeda membuat daging kambing yang dibakar di atas tungku arang menjadi lebih cepat matang. Selain itu, bumbu yang dibalurkan juga lebih meresap dibandingkan saat dibakar dengan tusuk lidi.

Namun, cita rasa unik dari sate ini adalah disajikan dengan kuah gulai. Tidak seperti sate lainnya yang biasanya dibakar dengan dibalur bumbu kecap dan beberapa rempah-rempah. Makanya, tidak heran jika banyak pengunjung yang baru pertama kali mencicipi sate klathak terkejut dengan cara penyajiannya.

"Awalnya agak aneh, karena sate biasanya dilumeri kecap, rasanya manis. Nah, ini ternyata rasanya gurih, cenderung asin, ada kuahnya juga. Unik, sih, tapi ternyata enak," ungkap Ririn, pengunjung lain asal Jakarta.

3. Cita rasa turun temurun sejak 1960 masih dipertahankan

Sate Klathak Pak Pong, Sate Asal Yogya yang LegendarisIDNTimes/Holy Kartika

Sate Klathak Pak Pong bukan satu-satunya yang berada di kawasan Imogiri, Bantul, namun sejak berdiri 1960 sate klathak racikan Pak Pong ini masih dipertahankan oleh generasi penerusnya.

Enggak heran, jika warung sate yang berlokasi di Jalan Stadion Sultan Agung, Bantul ini selalu menjadi kuliner wajib bagi para pelanggan setianya.

"Saya sudah menjadi langganan sejak lama. Kebetulan warung ini sudah jadi langganan dari kedua orang tua saya. Sejak dulu juga rasanya masih sama, meskipun sekarang pelanggannya makin banyak," ungkap Melisa, warga Bantul yang kini menetap di Jakarta.

Selain menu sate klathak, kamu juga bisa menikmati varian menu lain. Antara lain gulai kambing, tongseng, tengkleng, tongseng kepala kambing, atau sate biasa yang dibumbui kecap.

Jangan lupa masukkan kuliner sate klathak Pak Pong Imogiri ke dalam daftar piknik kamu saat plesiran ke Yogyakarta, ya!

Baca Juga: Hobi Makan Soto, Arsitek ini Bikin Tantangan 365 Hari Nyoto

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya