Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta 

Referensi tempat nongkrong menikmati sunset di tengah kota

Yogyakarta, IDN Times – Sebuah tempat baru untuk nongkrong hadir di pusat Kota Yogyakarta. Tak seperti kafe atau tempat nongkrong di Yogyakarta yang memiliki tema industrialis atau modern, hidden gems justru memilih tema toko kelontong.

Toko kelontong yang diberi nama Beersama, adalah milik Christopet Allen, menawarkan tempat ngopi dan minum bir. Penasaran bagaimana kisah unik dan kelebihan yang ditawarkan Toko Beersama? Yuk, simak ulasan berikut!

 

1. Berawal dari ajakan teman, Toko Beersama jadi tempat kerja sekaligus usaha

Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta Toko Beersama, Kranggan (IDN Times/Dyar Ayu)

Tak sedikit usaha yang dipaksa gulung tikar oleh keadaan di saat pandemik ini. Namun berbeda dengan Allen. Laki-laku berusia 25 tahun ini justru nekat membuka kafe miliknya. Pengusaha yang memiliki usaha di bidang kreatif ini awalnya sering berpindah-pindah kafe untuk bekerja dengan timnya.

“Nah, di waktu yang bersamaan itu ada teman yang mengajak kerja sama di bidang F&B. Dan kebetulan interest kami sama, sama-sama suka ngebeer. Nah, kenapa gak kita bikin tempat itu sendiri.” Kata Allen menceritakan awal Toko Beersama dibuka.

Toko Beersama terdiri dari tiga lantai. Lantai bawah menjadi tempat barista untuk membikin kopi sekaligus dapur, lantai dua digunakan untuk kantor Allen dan kawan-kawan, dan lantai tiga atau rooftop, jadi lokasi nongkrong yang paling disukai.

2. Buka di kawasan Kranggan, Toko Beersama kawinkan budaya Tionghoa dan Jawa

Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta Pemandangan Toko Beersama di lantai atas. Instagram/tokobeersama

Konsep toko kelontong yang diusung oleh Allen ternyata penuh makna. Ia mengatakan ingin mengangkat filosofi dari kawasan Kranggan di mana Toko Beersama berdiri yang tak lain adalah kawasan pecinan terbesar kedua di Yogyakarta setelah Ketandan.

“Kita throwback ke sejarah lagi, waktu itu ada perjanjian antara orang Tionghoa dan Sultan, di mana waktu itu Tionghoa dan Jawa memutuskan untuk hidup berdampingan.” ujar Allen.

Ia menambahkan ide kafe berkonsep toko kelontong ini diambil dari identiknya orang Tionghoa di Yogyakarta yang membuka toko kelontong sebagai mata pencahariannya. Namun tak serta merta mengangkat campuran budaya Tionghoa Jawa saja, sehingga menghasilkan konsep kafe yang lebih unik. Di lantai bawah lebih kental suasana Jawa, sementara untuk lantai dilengkapi ornamen dan tulisan budaya Tionghoa.

3. Baru dibuka, pelanggan rela antre

Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta Toko Beersama, Kranggan (IDN Times/Dyar Ayu)

Baru buka pada Oktober 2020 lalu, Allen bisa dibilang nekat karena membuka usaha di saat pandemik masih tinggi di Yogyakarta. Namun ia mengaku usahanya justru langsung ramai sejak pertama dibuka. Meski tidak pernah mengundang influencer untuk mempromosikan Toko Beersama.

Promosi dijalankan hanya dengan media sosial dan informasi dari mulut ke mulut. Bahkan beberapa bulan sejak di buka, banyak orang yang rela antre untuk bisa nongkrong di tempat unik ini.

“Ya yang kita jual kan tempat dan suasananya, sementara kalau mau sekadar ngopi atau minum bir di mana-mana juga bisa” ujar Allen.

Baca Juga: 5 Kafe Dekat Keraton Yogyakarta, Nyaman untuk Tempat Bekerja

4. Aneka minuman sampai camilan siap dipesan

Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta Toko Beersama, Kranggan (IDN Times/Dyar Ayu)

Toko Beersama memiliki dua sesi jam buka, yaitu pagi pada pukul 07.00 sampai 11.00 dan 16.00 sampai 00.00. Tujuan pembagian jam buka pagi adalah karena kebiasaan ia dan teman-temannya yang sering ngopi sebelum memulai beraktivitas. Ia juga mengatakan bahwa ingin menghadirkan vibes ngopi pagi di toko kelontong ala Toko Beersama.

Namun yang membedakan dengan waktu buka sore adalah, pengunjung hanya bisa nongkrong di lantai bawah saja. Lagi-lagi, tujuannya supaya vibes toko kelontong lebih terasa. Nah, saat pagi mereka menyediakan harga istimewa yaitu Rp15 ribu untuk varian basic dan toast. Cocok banget buat menu sarapan buat kamu yang enggan makan berat!

Selain itu juga ada kudapan lain seperti siomay kukus, siomay goreng, dan cassava atau singkong. Makanan itulah yang memang dipilih oleh Allen sebagai menu karena dianggap sebagai ciri khas Jawa dan Tionghoa. Yang tak boleh dilewatkan saat datang ke Toko Beersama adalah mencoba Es Kopi Cina yang ciri khasnya menggunakan sirup kayu manis.

5. Berawal dari gimmick, justru banyak yang jajan di toko kelontong Beersama

Toko Beersama, Hidden Gems di Tengah Kota Yogyakarta Toko Beersama, Kranggan (IDN Times/Dyar Ayu)

Untuk memperkuat konsep toko kelontong yang diusung Toko Beersama, Allen juga memajang berbagai jajanan, minuman sachet, sampai aneka sabun. Tidak heran kalau banyak orang yang terkecoh dan justru ingin belanja kebutuhan sehari-hari di Toko Beersama.

Salah seorang barista, Dafa menuturkan ada yang pembeli yang sengaja datang untuk beli sabun , bahkan ada yang pernah berniat membeli beras di Toko Beersama. Bagaimana tertarik nongkrong di Toko Beersama?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya