Ahli Gizi UGM Ungkap Cara Konsumsi Buah dan Sayur yang Baik

Memanaskan sayur juga tak boleh sembarangan

Yogyakarta, IDN Times - Memperingati Hari Buah Sedunia pada 1 Juli 2022, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mengadakan pembahasan tentang buah dan sayur dalam Bincang-bincang Raisa Radio, Kamis (30/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Aviria Ermamilia, ahli gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM memaparkan cara menyimpan dan mengonsumsi buah dan sayur agar kandungan gizi terjaga dan buah lebih tahan lama. Simak, yuk!

Baca Juga: 7 Minuman Ini Kadar Gulanya Setara Soda, Wajib Hati-hati!

1. Cara memilih dan menyimpan buah dan sayur

Ahli Gizi UGM Ungkap Cara Konsumsi Buah dan Sayur yang Baikilustrasi menyimpan makanan di kulkas (pixabay.com/Pexels)

Menurut Aviria, hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memilih buah dan sayur berkualitas baik. Antara lain, harus utuh, minim goresan, serta memiliki kematangan yang pas. 

Penyimpanan buah dan sayur juga perlu memerhatikan suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara. Untuk mencegah pembusukan, buah dan sayur dapat disimpan dalam kulkas dengan suhu kurang dari 3 derajat Celsius.

“Hal ini memberikan aktivitas minimal untuk enzim perusak atau yang membuat buah dan sayur membusuk lebih cepat. Namun, ada beberapa buah seperti pisang yang jangan dimasukkan dalam kulkas karena justru akan mempercepat proses pencokelatan dan akan menjadi kurang baik. Selain itu, pisang juga mempercepat proses pembusukan bahan makanan lain sehingga penyimpanannya sebaiknya dipisah dengan bahan masakan lain karena pisang mempunyai gas etilen,” ungkapnya dilansir laman resmi UGM.

2. Beberapa buah dianjurkan dimakan kulitnya

Ahli Gizi UGM Ungkap Cara Konsumsi Buah dan Sayur yang Baikilustrasi makan apel segar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Aviria mengatakan, ada beberapa buah yang kulitnya mengandung zat gizi penting, seperti zat antosianin untuk antioksidan dan anti-inflamasi. Buah-buahan yang mengandung zat tersebut antara lain apel, anggur, stroberi, dan pir.

“Beberapa buah dapat dikonsumsi dengan kulitnya namun harus memperhatikan kondisi dari buah tersebut. Kalau ada bagian-bagian yang mungkin lebih kotor, saya biasanya membilas dengan air matang untuk yang terakhir kali. Setelah dicuci dengan bersih, barulah kita konsumsi,” paparnya.

3. Perhatikan cara memanaskan sayur

Ahli Gizi UGM Ungkap Cara Konsumsi Buah dan Sayur yang Baiksayur asem (instagram.com/ghivanchristine)

Sayur umumnya memang perlu dipanaskan kembali. Namun, Aviria mengatakan memanaskan sayur cukup satu kali saja, karena ada kandungan nutrisi yang akan hilang dalam proses pemanasan tersebut.

“Selain turun nutrisnya, beberapa sayur juga dimasak dengan santan, nah ketika santan dipanaskan terus menerus, akan keluar minyak. Hal ini lebih kurang sehat dibandingkan santan yang lebih segar. Lebih baik mengonsumsi santan yang fresh,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Aviria mengatakan konsumsi buah dan sayur mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang. Berdasarkan Pedoman Isi Piringku, dua pertiga dari ½ isi piring adalah sayuran, dan sepertiga dari ½ isi piring adalah buah-buahan setiap makan.

“Pedoman tersebut menunjukkan harus lebih banyak konsumsi sayuran, dan cukupi buah-buahan. Konsumsi ini berbeda untuk jenis umur. Anak-anak lebih sedikit dari orang dewasa, maksimal 300 gram,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Apel, Agar Buah Kesukaanmu Tak Cepat Busuk

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya