Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehat

Begini caranya cerdas dalam berutang!

Jakarta, IDN Times - Setiap orang memiliki beberapa alasan untuk berutang. Bisa jadi langkah pendanaan melalui utang merupakan salah satu opsi terbaik saat seseorang sedang membutuhkan uang dalam waktu singkat.

Akan tetapi, perlu diingat berutang bisa menggerus nilai kekayaan bersih, dan membuat kita sulit menabung.

Bila selama nilai total utang kamu masih di bawah 50 persen dari total nilai aset, maka jumlah utang itu tergolong sehat. Namun, belum tentu besaran cicilan utang yang kamu miliki setiap bulannya sehat.

Dikutip dari Lifepal, IDN Times merangkum beberapa tips buat kamu yang harus terpaksa utang biar kondisi keuanganmu tetap sehat dalam jangka panjang.

Baca Juga: 3 Cara Pekerjaan Sampingan Membantumu Terbebas dari Utang

1. Cicilan utang per bulan maksimal 35 persen dari penghasilan

Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehatilustrasi membayar utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Nilai debt service ratio (DSR) atau rasio pelunasan utang maksimal adalah 35 persen dari penghasilan. Namun, apa jadinya jika pihak bank atau pemberi kredit menyetujui permohonan cicilan senilai 50 pesen dari penghasilan kita? Tetap saja, jumlah tersebut tidak ideal.

Cicilan utang yang terlalu banyak jelas bisa mengakibatkan menurunnya kualitas hidup. Jelas saja, kemampuan kita dalam mencukupi kebutuhan hidup per bulan akan terganggu. Belum lagi, kita akan semakin sulit menyisihkan uang untuk dana darurat, kebutuhan proteksi, hingga investasi jangka panjang.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Arus Keuangan di Bisnis Kamu Biar Gak Rugi

2. Bila harus berutang, pahami dulu estimasi cicilannya

Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehatilustrasi perencanaan keuangan seorang pengusaha (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika harus berutang lagi, cari tahu dulu estimasi cicilannya. Apabila kamu saat ini memiliki cicilan rumah, lantas harus membeli mobil secara kredit untuk keperluan penggunaan pribadi, apakah hal ini bisa dibenarkan?

Bisa saja dibenarkan, asalkan nilai total utang tertunggaknya tidak melebihi 50 persen dari nilai aset dan DSR-nya tidak lebih dari 35 persen. Oleh karena itu, sebelum mengajukan cicilan kredit hitung terlebih dulu perkiraan cicilan yang bakal kamu bayar. Untuk memudahkan kamu mengetahui perkiraan cicilan, kamu bisa menggunakan dua jenis kalkulator yang ada di Lifepal.co.id.

Pertama adalah Kalkulator Bunga Flat (tetap), yang umumnya digunakan untuk menghitung angsuran bulanan dari kredit kendaraan bermotor, kredit tanpa agunan (KTA), dan lainnya. Yang kedua adalah Kalkulator Bunga Efektif yang umum digunakan dalam kredit pemilikan rumah (KPR), kredit usaha rakyat (KUR), maupun kredit emas.

3. Bijak dalam memilih durasi cicilan

Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehatilustrasi membayar utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tenor cicilan utang atau besaran uang muka (DP) tentu bisa mempengaruhi besarnya angsuran atau cicilan utang kamu. Semakin panjangnya tenor pinjaman, maka cicilan akan terlihat lebih ringan. Namun hati-hati, tenor yang panjang umumnya juga disertai tingginya tingkat suku bunga kredit.

Sementara itu, besarnya DP tentu akan mempengaruhi nilai pokok utang yang juga berdampak pada besarnya cicilan per bulan. Membayar DP dalam jumlah besar akan mengurangi pokok utang hingga berdampak ringannya angsuran per bulan. Pertanyaannya, apakah saat ini kamu sedia uang tunai dalam jumlah besar?

Dua cara ini bisa kamu manfaatkan untuk mengatur besarnya estimasi cicilan. Namun pahamilah dengan seksama seputar besarnya beban bunga yang harus kamu tanggung nantinya.

4. Jangan wariskan utang ke keluarga

Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehatilustrasi gen z akibat banyaknya utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bukan hanya harta yang akan kamu wariskan ke keluarga, utang pun akan diwariskan. Pastikan bahwa ketika kamu mengajukan permohonan utang ke lembaga keuangan, kamu sudah terlindungi dengan asuransi jiwa.

Asuransi jiwa tentu akan sangat berfungsi untuk membantu kita menghadapi risiko hilangnya penghasilan saat kita wafat di usia produktif. Uang pertanggungan yang dicairkan dari asuransi jiwa bersifat bebas pajak, dan bisa dimanfaatkan untuk menggantikan sumber penghasilan yang hilang akibat kepergian tulang punggung keluarga.

Umumnya, setiap orang yang mengajukan KTA, KPR, maupun pinjaman dana lain akan diberikan fasilitas berupa asuransi jiwa. Selain menggantikan sumber penghasilan, tentu saja uang pertanggungan itu bisa dimanfaatkan untuk melunasi utang.

5. Dana darurat tidak cukup, jangan maksa utang

Terpaksa Nambah Utang? Siasati agar Keuanganmu Tetap Sehatilustrasi utang, kredit (Pexels.com)

Besar kemungkinan rasio utang terhadap aset dan DSR kamu masih sehat, tapi jika jumlah aset lancar kamu terlalu sedikit maka hal itu juga cukup berbahaya.

Besaran nilai basic liquidity ratio atau yang kerap disebut dana darurat adalah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Semuanya tergantung dari status pernikahan dan risiko pekerjaan kamu.

Apabila kamu masih lajang dan tak memiliki tanggungan, 3 kali pengeluaran bulanan mungkin cukup. Namun jika kamu sudah berkeluarga tentu saja, dana darurat sebesar 3 kali pengeluaran tak akan cukup.

Oleh karena itu, pastikan saja kebutuhan dana darurat sudah tersedia jauh-jauh hari sebelum kamu mengajukan permohonan kredit.

Baca Juga: 5 Cara Selamatkan Keuangan saat PHK akibat COVID-19 Merajalela

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya