Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis, Molay Produksi APD yang Bisa Dicuci

APD bisa dicuci dan digunakan kembali hingga 10 kali

Yogyakarta, IDN Times - Kelangkaan alat pelindung diri (APD) membuat tenaga medis rentan terpapar virus corona saat menangani pasien COVID-19. Padahal APD menjadi kebutuhan penting dalam menangani pasien COVID-19 agar tenaga medis tak terinfeksi virus ganas ini.

Demi memenuhi kebutuhan APD, merek yang sudah lama bergerak di bidang produk taktis di Yogyakarta, Molay, memproduksi APD yang memiliki spesifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis.

Baca Juga: Penjahit Rumahan di DIY Turun Tangan Membuat APD bagi Petugas Medis

1. Telah lolos uji menggunakan sub-standard dari APD yang ada di FDA

Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis, Molay Produksi APD yang Bisa DicuciInstagram.com/molaysatryaindonesia

APD yang dibuat Molay ini bisa dicuci dan dipakai kembali hingga 10 kali. Produk ini juga dilengkapi lapisan anti microbiological dan water repellent dengan bahan yang breathable.

Terkait standar, Arie Setya Yudha selaku CEO dari  PT Molay Satrya Indonesia menjelaskan bahwa produknya sudah dites secara independen dengan mengacu pada standar APD yang diberlakukan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. 

"Kita sudah memiliki hasil tes lab independen untuk sub-standard dari APD yang ada di FDA seperti kekuatan kain, kekuatan warna, ketahanan air, serta breathability. Ini sudah beberapa standar yang sekiranya sudah lumayan mumpuni untuk APD," ungkap Arie saat dihubungi IDN Times, Kamis (2/4).

Arie sendiri mengakui jika benar-benar ingin mengikuti standar Medical Grade harus melakukan report test dari lembaga khusus yang membutuhkan waktu paling tidak 3-4 bulan. Sementara APD bagi tenaga medis saat ini sangat dibutuhkan secepat mungkin di tengah krisis semasa pandemi seperti ini, sehingga pengujian independen yang mengacu pada FDA menjadi solusi agar tetap sesuai standar dan cepat bisa didistribusikan.

2. Arie putuskan tidak mengambil margin normal seperti pada produk lainnya

Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis, Molay Produksi APD yang Bisa DicuciArie Setya Yudha bersama tim dari Molay - Instagram.com/ariesetyayudha

APD ini dibanderol dengan harga Rp700 ribu dengan kelengkapan berupa APD dan pelindung sepatu. Menurut Arie, Molay memberikan harga yang lebih terjangkau daripada harga normal untuk produk ini. Tujuannya demi berkontribusi untuk mengatasi krisis APD bagi tenaga medis. 

"Seandainya APD tidak dalam situasi krisis, perkiraan harga jual adalah sekitar Rp1.000.000,- agar dianggap feasible secara bisnis," ungkap Arie.

Selain itu Arie juga menambahkan, APD ini diproduksi untuk membantu meningkatkan gairah perekonomian para vendor Molay, karena akibat pandemi corona ini, banyak vendor Molay yang mengalami krisis, bahkan melakukan pemecatan karyawannya.

"Di sini dengan memproduksi APD, kami percaya bahwa kami berkontribusi secara ekonomi sehingga banyak karyawan-karyawan vendor kami yang dapat menghasilkan meskipun di situasi krisis," tambah Arie.

Arie juga menjelaskan bahwa saat ini Molay sendiri juga belum mengambil keputusan akibat dari krisis, seperti pemotongan gaji misalnya, meskipun staf sudah bekerja dari rumah.

Arie menambahkan bahwa saat ini Molay fokus ke APD saja karena kelengkapan medis lainnya seperti masker medis memiliki standar yang sangat ketat, dan produk lain seperti sarung tangan dan goggles untuk medis juga sudah banyak yang memproduksinya dengan standar yang baik. Selain itu mengingat fokus keahlian produk Molay adalah baju sehingga APD menjadi pilihan yang paling tepat untuk diproduksi.

3. Proses produksi dipercepat untuk memenuhi kebutuhan APD

Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis, Molay Produksi APD yang Bisa DicuciDok. Molay

Kebutuhan akan APD yang sangat mendesak membuat Molay bersama para penenun kain hingga vendor penjahit harus saling berkoordinasi dengan baik agar bisa mempersingkat waktu produksi, maka APD ini akan diusahakan untuk bisa selesai diproduksi dalam waktu 25 hari saja dengan kuantitas sebanyak-banyaknya.

Padahal jika melihat proses produksi produk-produk Molay lain, pada umumnya akan memakan waktu 4-5 bulan dari awal pengembangan tenun kain hingga menjadi produk. Sehingga Molay berusaha agar APD bisa jadi tepat waktu.

Sejak perilisan perdananya pada Kamis (2/4) ini, target pengiriman pertama APD Molay akan dilakukan pada akhir April 2020 nanti.

Selain itu, Arie sendiri juga sudah ada rencana untuk menyumbangkan APD ini dalam beberapa waktu ke depan, namun saat ini Arie masih mencari orang yang paling tepat dan paling membutuhkan agar sumbangan APD tidak salah sasaran.

Baca Juga: Petugas Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 Tak Perlu Pakai APD Lengkap

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya