Tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi DIY Diproyeksi Melambat 5,3 Persen

Tahun depan, Pemda DIY rencanakan pembangunan skala besar

Yogyakarta, IDN Times-Pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2020 diperkirakan akan mengalami sedikit perlambatan. Hal ini disebabkan rampungnya pembangunan infrastruktur Yogyakarta International Airport (YIA).

Namun, dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, kinerja perekonomian DIY masih dapat tumbuh lebih tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi DIY pada 2020 akan tumbuh 5,3-5,6 persen. Kalau dilihat proyeksinya, pertumbuhan ekonomi DIY ini masih lebih tinggi dibandingkan daerah lain," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Hilman Tisnawan seusai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019, Kamis (5/12).

Baca Juga: Puluhan Pokmas Program Padat Karya Bantul Adukan Material yang Buruk

1. Pertumbuhan ekonomi kembali ke pola normal

Tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi DIY Diproyeksi Melambat 5,3 Persenunsplash.com/@rawpixel

Pada 2018-2019, pertumbuhan ekonomi DIY menyentuh angka 6 persen, yang mana pada 2019 diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,3-6,7 persen. Hilman mengatakan secara signifikan, pertumbuhan ini didorong oleh pembangunan Yogyakarta International Airport.

"Pertumbuhan ekonomi pada 2020 akan sedikit agak menurun, ini akan kembali ke pola normal," jelas Hilman.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X mengungkapkan agar pertumbuhan ekonomi DIY bisa terus tumbuh dengan stabil, maka diperlukan inovasi untuk mengembangkan sumber perekonomian baru.

"Ada aerocity, aerotropolis, jalan tol, pembangunan Kawasan Tugu Kidul oleh PT KAI. Semua itu, harapannya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi DIY tidak turun di tahun mendatang," ungkap Sultan.

2. Pembangunan skala besar harus dilakukan

Tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi DIY Diproyeksi Melambat 5,3 PersenKepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo. IDNTimes/Holy Kartika

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo memaparkan pertumbuhan ekonomi pada 2019, disumbang dari pembangunan infrastruktur bandara baru. Namun, pihaknya mengaku optimis pertumbuhan ekonomi DIY ke depan tetap akan tumbuh.

"Pada 2022, kami khawatir pada keberlangsungan pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang. Karena kalau hanya mengandalkan (pembangunan, red) Bandara YIA, maka (perekonomian,red) selesai di 2019," ungkap Budi.

Budi menambahkan seusai pembangunan YIA selesai, maka pertumbuhan ekonomi dipastikan akan turun. Untuk itu, pada 2020 harus ada pembangunan infrastruktur berskala besar.

"Misalnya, pada 2020 ada pembangunan jalan tol, rel kereta api. Kemudian pada 2021, dilanjutkan lagi pembangunan, aerotropolis harus sudah masuk bersamaan dengan Kawasan Ekonomi Khusus [KEK]. Tahun 2022 tinggal meneruskan, sehingga akan terjaga sustainability ekonominya," jelas Budi.

3. Subsektor unggulan sebagai sumber ekonomi baru

Tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi DIY Diproyeksi Melambat 5,3 PersenSuasana penonton dalam acara pembukaan Ngayogjazz 2019 di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, 16 November 2019. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Kendati pertumbuhan ekonomi DIY pada 2020 mengalami penurunan, namun, Hilman mengungkapkan dalam jangka menengah, keberadaan bandara baru diyakini akan mendorong munculnya pertumbuhan ekonomi.

Dari investasi non bangunan, KPw BI DIY telah memetakan sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui riset growth strategy.

"Kami mengidentifikasi optimalisasi kinerja sub sektor unggulan. Kami meyakini sub sektor ini apabila terus didukung, maka diproyeksikan pertumbuhan ekonomi DIY dapat stabil tinggi," ungkap Hilman.

Sub sektor tersebut antara lain industri tekstil dan produk turunan (TPT), termasuk fashion. Kemudian ada industri mebel dan kerajinan kayu, jasa pariwisata termasuk akomodasi makanan minuman, serta industri kreatif termasuk animasi dan games.

"Termasuk konsep Community Based Tourism (CBT) yang sesuai arahan Gubernur DIY, ini dinilai mampu meningkatkan dan menambah jumlah atraksi baru, sehingga memberi banyak daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke DIY," papar Hilman.

Baca Juga: Amankan Ketersediaan, TPID DIY Petakan Data Potensi Pangan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya