Sambut Natal dan Tahun Baru, TPID DIY Siap Jaga Stabilitas Harga

Yogyakarta, IDN Times-Mengantisipasi tingginya harga kebutuhan bahan pangan pokok menjelang natal dan tahun baru, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan bersama TPID DIY, langkah antisipasi lonjakan permintaan dan kenaikan harga segera disusun.
"Pasokan bahan pangan terjaga dengan baik, sekarang posisi musim penghujan dan nanti persiapan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Jauh hari sudah mulai kami persiapkan," ujar Made di Kompleks Kepatihan, Selasa (5/11).
Namun, fokus pengendalian harga akan diutamakan pada komoditas yang dapat menaikkan harga sehingga terjadi gejolak atau volatile food.
"Karena komoditas volatile food menjadi wewenang bagi pemda untuk melakukan intervensi, agar pasokan dan harga di pasaran dapat stabil," jelas Made.
1. Menindaklanjuti kerjasama dengan KPPU DIY
Langkah menjaga stabilitas harga pangan dan pasokan mulai dipersiapkan TPID DIY. Salah satunya menindaklanjuti kerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) DIY.
"Kami akan menindaklanjuti kerja sama dengan KPPU. Sudah bikin rencana kerja, apa saja yang akan dikomunikasikan. Termasuk pembicaraan terkait upaya stabilitas harga pangan, kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan," ujar Anggoymta TPID DIY ini.
Baca Juga: Kembali Melaut, Nelayan Pantai Samas Panen Bawal Belasan Juta Rupiah
2. Badan usaha sebagai cadangan pangan
Made mengungkapkan upaya menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan terus menjadi fokus yang dilakukan TPID DIY. Terutama dalam menjaga pasokan beberapa komoditas bahan pangan utama.
"Ada inisiasi juga, Pemda DIY punya suatu badan usaha yang bergerak dan masuk sebagai cadangan pangan DIY. Kalau Jakarta punya APBD dengan anggaran yang besar, sehingga memungkinkan BUMD-nya bergerak dari hulu ke hilir," jelas Made.
3. Pentingnya data distribusi pangan
Made menilai selama ini persoalan data komoditas belum menjadi fokus utama. Padahal data ini penting untuk mengetahui sumber suplai dan alur distribusi.
"Mungkin persoalan data, selama ini belum menjadi hal yang serius. Misalnya data pasokan komoditas, dari mana suplai dan distribusinya ke mana saja, dan lain sebagainya," papar Made.
Baca Juga: Dirut Bulog Pastikan Natal dan Tahun Baru Stok Beras Aman