OJK Dorong Peranan Industri Jasa Keuangan dalam Pertumbuhan Ekonomi

UMKM dijadikan front line pertumbuhan ekonomi domestik

Yogyakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DI Yogyakarta menggelar Pertemuan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong peran serta industri jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Pertemuan ini dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pelaku industri jasa keuangan, pengusaha dan stakeholder di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Senin (25/11).

Ketua OJK DIY, Untung Nugroho mengatakan, sejak dibentuk, TPAKD DIY telah melaksanakan berbagai program kerja untuk meningkatkan akses keuangan bagi usaha mikro, kecil dan menengah.

"Di antaranya program pemberdayaan masyarakat, inkubasi bisnis hingga pengembangan industri di daerah," ungkap Untung.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol DIY, Pertamina Bakal Kembangkan Rest Area

1. Mendorong peranan industri jasa keuangan

OJK Dorong Peranan Industri Jasa Keuangan dalam Pertumbuhan EkonomiIDN Times / Auriga Agustina

TPAKD dibentuk untuk membantu masyarakat, dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat di daerah. Untung memaparkan saat ini, DIY tengah melaksanakan sejumlah proyek pembangunan prioritas. 

Di antaranya pembangunan infrastruktur pendukung keberadaan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Program tersebut yakni rencana pembangunan aerotropolis, revitalisasi Stasiun Tugu, pembangunan jalan tol dan berbagai proyek pembangunan lainnya.

"Oleh sebab itu, kami berupaya mendorong industri jasa keuangan untuk dapat berperan dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi DIY," jelas Untung.

2. Mengandalkan pertumbuhan ekonomi domestik

OJK Dorong Peranan Industri Jasa Keuangan dalam Pertumbuhan EkonomiIDN Times/Arief Rahmat

Melalui pertemuan tersebut, Untung berharap adanya link and match yang nantinya dapat memberikan manfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta. Baik antara pelaku industri jasa keuangan, dunia usaha maupun pasar modal.

Peranan tersebut nantinya akan memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Pasalnya, di tengah kondisi ekonomi global yang masih tertekan, sektor eksternal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tidak lagi dapat diandalkan. Hal itu seperti disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso dalam acara tersebut.

"Ekspor tidak lagi bisa diandalkan, jadi kita harus mengandalkan pertumbuhan ekonomi domestik," papar Wimboh.

3. UMKM jadi front line

OJK Dorong Peranan Industri Jasa Keuangan dalam Pertumbuhan EkonomiWakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X meninjau stan UMKM di Grebeg UMKM DIY 2019 Bank Indonesia. IDN Times/Holy Kartika

Untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, ada banyak sektor prioritas yang bisa digenjot. Wimboh memaparkan sektor tersebut antara lain produk potensi ekspor, substitusi impor, dan pariwisata.

"Ekspor dan substitusi impor ini ujung-ujungnya industrialisasi di hilir. Meski demikian, hulu juga harus diperbaiki. Namun, sekarang ini UMKM mulai menjadi front line," jelas Wimboh.

Supaya UMKM dapat berjalan dari hulu ke hilir, imbuh Wimboh, perlu adanya korporasi yang bisa menjadi off taker. Misalnya, saat UMKM memproduksi produk, maka garus ada korporasi yang bisa mengemas dan memasarkannya.

"Dengan demikian, dapat menumbuhkan ekonomi baru yang ini nantinya dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi domestik," jelas Wimboh. 

Baca Juga: DI Yogyakarta Bakal Punya Aerotropolis Pertama di Indonesia

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya