Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar Modal

Banyak emiten yang bakal laris diburu investor, nih!

Yogyakarta, IDN Times-Sejak rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan muncul, pasar modal Indonesia ikut merespon kondisi tersebut. Bahkan, sejak lokasi ibu kota yang baru resmi diumumkan Presiden Joko Widodo, sejumlah saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai bergerak positif.

"Pada saat lokasi [ibu kota] digetok palu [diputuskan], maka pembangunan di wilayah tersebut akan dimulai dengan jangka waktu yang ditentukan, otomatis [saham perusahaan] sektor-sektor yang mendukung itu akan diburu," ujar Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza di sela Public Expose Live 2019 di Gedung BEI Yogyakarta, Rabu (28/8).

Irfan mengatakan millennial sudah banyak yang mulai melek berinvestasi saham. Bahkan, dari 42.813 investor DIY per Juli lali, sebanyak 35 persen adalah anak muda.

Lalu, apa saja saham yang akhir-akhir ini cukup seksi untuk dibeli?

1. Pembangunan ibu kota baru, saham konstruksi makin laris

Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar ModalIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Irfan mengungkapkan anak millennial sangat up to date dalam mencari informasi tentang tren pasar modal. Sehingga, dalam memilih saham yang cocok untuk dibeli, investor muda sudah jeli dalam menentukan.

"Sejak pemerintah mengumumkan lokasi ibu kota di Kalimantan Timur, anak-anak muda ini sudah mulai memetakan, sektor mana saja yang punya potensi bagus," ungkap Irfan. 

Salah satunya adalah sektor konstruksi. Perusahaan-perusahaan konstruksi sudah mulai diincar investor muda. Antara lain Wika, PT PP, Hutama Karya, Semen Indonesia, Wika Beton dan lain sebagainya. 

Perusahaan konstruksi menjadi garda terdepan dalam pembangunan infrastruktur, baik di lokasi calon ibukota yang baru, maupun daerah dengan agenda pembangunan infrastruktur yang masif.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Beli Saham Provider Bikin Untung

2. Saham provider masih janjikan keuntungan

Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar ModalANTARA FOTO/Eric Ireng

Internet sudah menjadi kebutuhan pokok dalam menunjang aktivitas masyarakat.  Tak heran konsumsi internet terus meningkat seiring naiknya kebutuhan masyarakat akan akses informasi yang lebih baik.

 "Kebanyakan millennial ini akan memilih saham yang sedang tren saat ini. Salah satunya saham provider," jelas Irfan.

Saham provider seperti Telkom, keuntungan yang dicatatkan pada 2018 lalu banyak didongkak dari makin tingginya konsumsi pemakaian internet.

"Internetlah yang mendongkrak keuntungan Telkom, hingga perusahaan ini mencatatkan untung tahun lalu hingga Rp18 triliun," jelas Irfan.

3. Penduduk baru bakal bikin saham properti naik

Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar Modalunsplash/Deva Darshan

Pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur, bakal membuat perpindahan masyarakat secara massal. Pasalnya, rencana tersebut akan membuat para pekerja di ibu kota Jakarta, baik pegawai negeri maupun swasta akan ikut terkena dampak.

"Pemindahan ini pasti akan diikuti dengan pindahnya warga atau pekerja ke Kalimantan. Maka pasti properti seperti rumah akan sangat dibutuhkan, sehingga saham properti otomatis akan siap-siap diincar investor," jelas Irfan.

4. Perusahaan transportasi bakal ikut laris

Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar ModalIDN Times/Wayan Antara

Mobilitas masyarakat ke Kalimantan tentu akan meningkat sejalan dengan pembangunan ibukota baru dilakukan. Irfan mengungkapkan saham perusahaan transportasi juga pasti ikut dilirik investor.

"Mobilisasi orang dan barang akan sangat padat nanti. Jadi pastinya perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor transportasi maupun logistik pasti akan menguntungkan juga," papar Irfan.

5. Keuntungan saham perbankan masih unggul

Ibu Kota Pindah, ini 5 Saham Potensial di Pasar ModalANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Saham perbankan menjadi salah satu emiten yang paling menguntungkan saat ini. Beberapa perbankan bahkan menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa di lantai bursa.

"Dari jumlah penduduk Indonesia yang punya rekening di bank, masih besar jumlahnya dari pada yang punya rekening efek. Jadi bank potensinya masih sangat besar," ungkap Irfan.

Irfan menggambarkan tahun lalu Bank BCA menjadi salah satu perbankan yang mencatatkan keuntungan yang besar di pasar bursa. Hanya dari biaya administrasi saja, Bank BCA catatkan keuntungan hingga Rp2,9 triliun pada 2018 lalu.

Bank BRI milik rakyat Indonesia juga demikian, target labanya bahkan tembus rekor. Tidak heran jika banyak investor asing yang tertarik membeli sahamnya. 

"Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur sekarang ini, pasti ada peran perbankan di belakangnya," jelas Irfan.

Nah, sudah tahu mana emiten pilihan kamu yang menguntungkan untuk berinvestasi saham?

Baca Juga: Menhub: Awal Tahun 2020 Pembangunan Bandara YIA Selesai 100 Persen   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya