Bandara Baru YIA Perbesar Peluang Ekspor Produk UKM Yogyakarta 

Mampu meminimalkan pengeluaran biaya ekspor

Yogyakarta, IDN Times - Pengoperasian Yogyakarta International Airport (YIA) yang akan dimulai secara penuh pada 29 Maret 2020 mendatang, tidak hanya akan menjadi gerbang wisata. Bandara di Kulon Progo ini juga dapat membuka pintu ekspor bagi produk kerajinan dan mebel DI Yogyakarta.

Exporter and Manufacturer dari Yogyakarta, Robby Kusumaharta memaparkan selama ini produk ekspor DIY tidak bisa langsung dikirim dari kota asalnya. Sebelum sampai ke buyer di luar negeri, produk tersebut harus dikirim melalui Jakarta.

"Namun, dengan adanya YIA sekarang, peluang ekspor langsung dari Yogyakarta ke mancanegara akan semakin terbuka luas," ujar Robby ditemui di Grand Dafam Rohan, Kamis (19/12).

Baca Juga: Bandara YIA Beroperasi, Masyarakat Harus Jeli Tangkap Peluang Ekonomi

1. Ekspor komoditas asal DIY terus meningkat

Bandara Baru YIA Perbesar Peluang Ekspor Produk UKM Yogyakarta BPS dan Seatextile Expo

Robby mengatakan potensi produk ekspor di DI Yogyakarta sangatlah banyak. Bahkan, pengiriman sejumlah komoditi ekspor terus menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2017 hingga 2018.

"Ada 20 komoditi ekspor yang dimiliki DIY. Komoditi ekspor terbesar yakni pakaian jadi tekstil, mebel kayu, sarung tangan kulit, biji vanila dan minyak atsiri," ungkap Robby.

Ketua Bidang Organisasi DPP Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Endro Wardoyo menambahkan keberadaan YIA sangat bagus untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor perdagangan, baik antar daerah maupun antar negara. Terutama bagi industri mebel dan kerajinan, ekspor sektor ini di DIY sangat mungkin untuk bisa dikembangkan.

"Adanya YIA ini sudah sangat pas, terutama untuk mendukung logistik. Ini peluang bagi pelaku industri mebel dan kerajinan di Yogyakarta," ujar Endro.

2. YIA bisa pangkas biaya ekspor

Bandara Baru YIA Perbesar Peluang Ekspor Produk UKM Yogyakarta Bandara YIA. IDN Times/Holy Kartika

Selama ini, untuk mengekspor produk ke luar negeri, bukan hanya biaya kargo yang harus diperhitungkan. Namun, juga membutuhkan biaya distribusi hingga biaya angkut ke port atau pelabuhan bongkar muat di Jakarta maupun Semarang.

"Kalau sudah ada YIA, kenapa tidak dikirim langsung dari Yogyakarta. Maka dari cost yang dikeluarkan akan berkurang. Selain itu, banyak hal yang bisa dikurangi," ungkap Endro.

Lebih lanjut Endro mengatakan keberadaan YIA ini juga akan kian membuka akses para buyer dari berbagai negara untuk datang ke Yogyakarta. Tidak hanya memberikan peluang pada wisata, tetapi juga pada sektor bisnis.

"Kami harap juga di tahun depan fasilitas kargo juga bisa segera dilengkapi. Supaya potensi logistik yang ada ini dan cukup besar, dapat segera dimanfaatkan," jelas Endro.

3. Peluang bagi UKM berorientasi ekspor

Bandara Baru YIA Perbesar Peluang Ekspor Produk UKM Yogyakarta D'Galeri Jogja UMKM Pemda DIY yang berlokasi di Terminal Keberangkatan Domestik Yogyakarta International Airport, Sabtu (7/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Robby yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, menilai lokasi Yogyakarta International Airport sangat strategis menjangkau pasar, baik domestik maupun internasional.

Peluang ini, kata Robby, juga mesti dimanfaatkan baik oleh sektor usaha kecil dan menengah (UKM), terutama UKM yang berorientasi ekspor. Jumlah UMKM di Yogyakarta pada 2019 mencapai ratusan ribu UMKM. Terdiri dari sektor perdagangan, industri pertanian, industri non pertanian dan aneka usaha.

"Untuk itu, UKM berorientasi ekspor harus fokus memproduksi barang yang memiliki nilai tambah. Selain itu, mengkreasikan narasi unik untuk mendukung merek produk yang dihasilkan, serta menjaga konsistensi kualitas produknya," papar Robby.

Baca Juga: YIA Selesai, Perbankan Harus Pintar Cari Peluang

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya