3 Investasi Hunian di Yogyakarta Ini Masih Menggiurkan 

Mahalnya lahan menjadi penghambat

Yogyakarta, IDNTimes-Bisa tinggal dan mempunyai i Yogyakarta, ternyata menjadi impian banyak orang. Hal ini mengakibatkan permintaan hunian di kota gudeg ini kian meningkat pesat setiap tahunnya.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Arief Hidayat mengungkapkan setiap tahunnya ratusan ribu mahasiswa datang ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di sejumlah institusi pendidikan di kota ini. Akibatnya, kebutuhan akan hunian terus bertambah.

"Sayangnya, harga lahan yang mahal di Yogyakarta, menjadi tantangan tersendori bagi pemerintah daerah setempat," ungkap Arief, Minggu (25/8).

Berikut ini ada 3 jenis investasi hunian yang masuk ke Yogyakarta berdasarkan  data investor di DPPM DIY.

1. Hunian cluster masih banyak diminati

3 Investasi Hunian di Yogyakarta Ini Masih Menggiurkan Ilustrasi perumahan/pixabay.com/Hans Braxmeier

Rumah tapak atau landed house masih menjadi produk hunian yang paling diinginkan oleh konsumen. Arief mengatakan developer atau pengembang yang menanamkan investasinya di perumahan cluster cukup banyak yang berminat.

"Banyak [developer] yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan rumah-rumah cluster," ungkap Arief.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY, Rama Adyaksa Pradipta mengatakan hampir semua daerah yang masuk aglomerasi perkotaan Yogyakarta masih memiliki potensi pengembangan hunian ini.

"Semua daerah punya potensi, terutama yang ada di hub simpul moda transportasi publik," jelas Rama.

Baca Juga: Ribuan Wisatawan Makan Seafood di Pantai Depok

2. Apartemen mulai dilirik

3 Investasi Hunian di Yogyakarta Ini Masih Menggiurkan zerohedge.com

Persoalan lahan yang mahal, masih menjadi tantangan pengembangan produk hunian. Keterbatasan lahan ini pun dinilai dapat ditempuh dengan pengembangan hunian vertikal. Antara lain rumah susun sewa sederhana atau rusunawa, atau apartemen.

"Investor mulai banyak yang ingin berinvestasi dengan mengembangkan apartemen," ungkap Arief.

Arief menambahkan banyaknya mahasiswa di Yogyakarta, menjadi salah satu daya tarik investor untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan hunian ini.

Kendati demikian, peminat atau konsumen apartemen di Yogyakarta, masih menjadikan properti ini sebagai investasi jangka panjang. Rama menambahkan apartemen bagi sebagian konsumen, masih bermotif sebagai instrumen investasi.

"Buktinya dari banyaknya tipe studio yang dikembangkan. Konsumen lebih perlu apartemen dengan dua kamar tidur," jelas Rama.

3. Usaha indekos masih menggiurkan

3 Investasi Hunian di Yogyakarta Ini Masih Menggiurkan idea.grid.id

Sebagai kota pelajar, Yogyakarta masih menjadi magnet bagi pelahar dan mahasiswa luar daerah untuk menimba ilmu. Setiap tahunnya, indekos selalu diburu para mahasiswa baru, sebagai hunian selama tinggal belajar di kota ini.

"Sekitar 320.000 mahasiswa datang ke Yogyakarta untuk kuliah. Banyak investor yang kemudian masuk untuk permodalan dalam membuat tempat-tempat kos baru. Ada semacam join venture bisnis untuk indekos," jelas Arief.

Rama menambahkan prospek indekos di Yogyakarta masih sangat cerah. Peluang pengembangan properti ini masih sangat bagus, karena pasar mahasiswa sangat besar di Yogyakarta. 

Baca Juga: Gak Melulu Pakai Dinding, Intip 5 Penyekat Ruangan buat Rumahmu 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya