Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi Lukisan

Seni ini sudah dilakoninya sejak tahun 2016

Bantul, IDN Times - Pelepah batang pohon pisang biasanya hanya dibuang ketika pisang sudah dipanen. Namun, di tangan Johani Palyadi, pelepah itu mampu diubah menjadi karya seni bernilai ekonomis tinggi.

Oleh warga‎ Dusun Nglarang Kraton, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, ini, pelepah pisang telah kering dijadikan sebagai bahan baku lukisan dengan teknik tempel pada papan yang sebelumnya sudah disketsa terlebih dahulu.

1. Johan memulainya sejak 2016

Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi LukisanIDN Times/Daruwaskita

Ditemui di studionya yang diberi nama D'Bog Creation, Johan mengungkapkan lukisan tempel dengan bahan baku pelepah pisang terinspirasi dari berbagai hasil kerajinan tangan yang berasal dari bahan yang tidak punya nilai ekonomis seperti batok kelapa. Ketika diolah, batok kelapa menjadi produk yang punya nilai ekonomis tinggi dibandingkan hanya dijadikan arang.

Berbekal hobi melukisnya sejak kecil, Johan pun mencoba memanfaatkan pelepah pisang yang sudah kering untuk dijadikan lukisan yang punya nilai ekonomis tinggi. Bahan bakunya  ia dapatkan dari sekitar rumah yang banyak tanaman pohon pisang.

"Tahun 2016 saya mencoba membuat lukisan dari pelepah pisang yang sudah kering dengan teknik tempel menggunakan lem menyesuaikan dengan sketsa lukisan yang dibuat dalam papan lukisan," ungkapnya, Jumat (11/10).

2. Daya tahan lukisan dites terlebih dulu

Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi LukisanIDN Times/Daruwaskita

Pemuda lulusan SMA ini sudah memproduksi sejumlah lukisan. Namun, hasil karyanya itu tak langsung ditawarkan kepada konsumen. Lukisannya terlebih dulu dipajang beberapa bulan, bahkan hingga 1 tahun untuk memastikan keawetan lukisan dengan bahan baku pelepah pisang yang telah mengering tersebut.

"Setelah diketahui kekuatan atau keawetan lukisan tersebut akhirnya proses penjualan lukisan mulai dilakukan pada tahun 2018 atau 2 tahun dari pembuatan lukisan pertama dengan bahan baku pelepah pisang dengan teknik tempel dengan lem," tuturnya.

Baca Juga: Mengenal 14 Wayang Kapi-Kapi di Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4

3. Tidak sembarang pelepah pisang kering bisa digunakan untuk melukis‎

Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi LukisanIDN Times/Daruwaskita

Johan menerangkan, tidak sembarang pelepah pisang bisa digunakan untuk bahan baku. Perlu ada campuran dari berbagai jenis pelepah pohon pisang agar Johan mendapatkan warna yang diinginkan dan sesuai dengan sketsa lukisan.

"Pelepah pisang yang kering harus kering secara alami atau tidak dijemur, dan posisi pelepah yang kering pada pohon pisang berada di pohon pisang yang masih berdiri yang telah diambil atau dipanen pisangnya. Jadi bukan pelepah pisah yang sudah dipotong batangnya dan tergeletak di tanah," ungkapnya.

4. Untuk membuat sebuah lukisan, paling cepat butuh waktu 4 hari‎

Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi LukisanIDN Times/Daruwaskita

Johan menjelaskan dirinya memerlukan waktu 4 hari bahkan bisa berminggu-minggu untuk membuat sebuah lukisan. Hal ini tergantung pada tingkat kerumitan penempelan pelepah pisang pada sketsa lukisan yang telah disiapkan.

"Semakin besar lukisan dan semakin rumit sketsanya maka butuh waktu semakin lama dan harganya juga semakin mahal. Untuk lukisan dengan sketsa sederhana ditawarkan Rp400 ribu per lukisan sedangkan yang rumit ditawarkan dengan harga Rp1,5 juta,"ungkapnya.

Untuk promosi lukisan pelepah pisang, Johan mengaku sering diundang dalam berbagai pameran mulai dari desa, kecamatan, Kabupaten hingga provinsi serta promosi melalui media sosial.

"Pada awalnya yang membeli baru sebatas teman-teman dekat, namun saat ini pesanan sudah semakin meluas hingga ke luar kota," tuturnya.

5. Johan ingin ajak anak muda kreatif dan tidak malu memulai usaha‎

Kisah Johan, Sulap Pelepah Pisang Jadi LukisanIDN Times/Daruwaskita

Johan mengaku ingin menularkan semangatnya untuk kreatif dalam memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang ada di sekitar untuk dijadikan sebuah produk bernilai ekonomis, khususnya kepada generasi muda.‎

"Jadi kuncinya tetap semangat, jangan malu dengan usaha yang ditekuninya dan percaya bahwa usaha yang digelutinya akan membuahkan hasil di kemudian hari," pungkasnya.‎

Baca Juga: Inilah 9 Seniman di Balik Lukisan Legendaris 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya