Idul Adha saat Pandemik Menggila, Pedagang Hewan Kurban Putar Otak

Pedagang tingkatkan layanan agar hewan kurbannya terjual

Bantul, IDN Times -Idul Adha tahun ini berlangsung di tengah-tengah masa pandemik dengan angka kasus harian COVID-19 yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini membuat para pedagang hewan kurban khawatir dagangan mereka tidak laku.

Para pedagang ini pun melakukan sejumlah inovasi layanan dengan menyesuaikan kondisi pandemik agar hewan kurbannya laku terjual. Contohnya seperti yang dilakukan Ahmad Suwardi, salah satu pedagang hewan kurban di Bantul.

Baca Juga: Petani Millennial Raup Cuan lewat Bertanam Empon-empon

1. Layani pemotongan hewan kurban di tempat

Idul Adha saat Pandemik Menggila, Pedagang Hewan Kurban Putar OtakSalah satu pedagang hewan kurban di Bantul, Ahmad Suwardi. (IDN Times/Daruwaskita)

Ahmad mengatakan berjualan hewan kurban di masa pandemik menjadi tantangan yang berat. Pedagang diharuskan membuat inovasi agar hewan kurbannya laku dijual.

"Dalam kondisi pandemik saat ini, saat pemotongan hewan tidak boleh terjadi kerumunan, harus jaga jarak artinya perlu inovasi agar pemotongan hewan harus mengikuti protokol kesehatan," katanya, Selasa (29/6/2021).

Pengalaman berjualan pada pandemik tahun 2020 yang lalu, kata Ahmad, memberi jalan agar hewan kurban tetap laku terjual tanpa melanggar protokol kesehatan sehingga sohibul, takmir masjid, dan panitia penyembelihan korban tetap aman dari paparan COVID-19.

"Saya menawarkan kepada sohibul korban atau takmir masjid dengan jasa potong hewan kurban hingga daging kurban sudah dikemas dalam bungkus dengan ukuran tertentu dan tinggal membagikan kepada masyarakat," ujarnya.

Selain itu, setiap sohibul kurban atau takmir masjid yang membeli hewan kurban juga diberi layanan tambahan, yakni seorang tukang jagal untuk setiap ekor pembelian hewan kurban jenis sapi.

"Kalau tidak dipotong di tempat saya, maka saya menyiapkan satu orang jagal yang bisa membantu pemotongan hewan kurban di lokasinya masing-masing yang telah ditentukan tanpa ongkos tambahan," ungkapnya.

3. Sapi kurban yang dititipkan sebelum disembelih tak ditarik biaya‎

Idul Adha saat Pandemik Menggila, Pedagang Hewan Kurban Putar OtakSapi kurban yang dititipkan oleh sohibul sebelum disembelih.(IDN Times/Daruwaskita)

Para sohibul kurban atau takmir masjid yang membeli sapi korban juga tidak perlu risau untuk memelihara sapi kurban hingga saat disembelih, karena Ahmad juga menggratiskan biaya penitipan sapi dan ongkos pakan sapi.

"Biasanya sohibul korban atau takmir masjid yang membeli hewan kurban itu satu bulan atau sekitar 40 hari jelang Idul Adha dan sapi yang akan dikurbankan kita pelihara dan bebas biaya," ungkapnya.

"Karena para sohibul kurban dan takmir masjid sudah banyak yang kenal dan menjadi langganan ketika membeli sapi kurban baru melunasi beberapa hari jelang Idul Adha," ungkapnya.

Warga Padokan Lor, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, ini mengaku sapi kurban yang dijualnya dalam kisaran belasan juta hingga di atas Rp20 juta. Sebagian besar sapi didatangkan dari Kapanewon Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, yang bukan daerah endemis antraks dan tentunya sudah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

"Dipastikan sapi kurban yang kita jual juga sudah diperiksa kesehatannya oleh mantri kesehatan hewan di Kapanewon Kasihan," ujarnya.

3. Siapkan 75 hingga 100 tukang jagal untuk membantu memotong hewan kurban‎

Idul Adha saat Pandemik Menggila, Pedagang Hewan Kurban Putar OtakPemantauan kesehatan hewan kurban oleh DPPKP Bantul disalah satu pedagang hewan kurban.(IDN Times/Daruwaskita)

Wahyu, istri dari Ahmad Suwardi, mengatakan untuk memberikan pelayanan prima kepada sohibul atau takmir masjid yang membeli sapi kurban, pihaknya menyiapkan 75 hingga 100 jagal sapi yang siap membantu pemotongan hewan kurban.

"Untuk pelayanan potong hewan kurban di tempat kita menyiapkan sekitar 15 tukang jagal dan delapan orang untuk memotong hingga mengepak daging kurban untuk dikirim kepada sohibul kurban atau takmir masjid. Setiap harinya selama Idul Adha kita memotong 15 ekor sapi. Jadi kalau empat hari ada sekitar 60 ekor sapi yang kita potong di tempat," ujarnya.

Wahyu menjelaska,n untuk mendapatkan pelayanan hewan kurban dipotong di tempat, sohibul kurban atau takmir masjid cukup menambah biaya Rp800 ribu dari harga sapi kurban yang dibeli. Sohibul atau takmir masjid terima daging dalam kondisi sudah dibungkus dengan berat sesuai permintaan dan tinggal membagikan kepada masyarakat.‎

"Biasanya kalau sapi kurban dengan harga Rp20 an juta bisa menghasilkan daging sapi mencapai 100 kilogram belum termasuk tulang-tulangnya," ucapnya.

4. Sapi di penampungan sudah laku dijual dan permintaan masih berdatangan‎

Idul Adha saat Pandemik Menggila, Pedagang Hewan Kurban Putar OtakPetugas memeriksa kesehatan hewan kurban. (IDN Times/Daruwaskita)

Lebih jauh, Wahyu mengatakan 80 ekor sapi kurban yang ada saat ini sudah laku semua. Pihaknya akan membuat kandang baru agar bisa menampung sapi kurban karena permintaan masih terus mengalir.

"Jadi pandemik tahun ini justru permintaan hewan kurban sapi meningkat dibandingkan permintaan hewan kurban pada tahun 2020 yang lalu," ungkapnya.‎

Baca Juga: Terinspirasi Film Jurassic, Iqbal Tekuni Bisnis Kostum Dinosaurus 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya