Harga Rokok Naik, Penjual Tingwe Berharap Peminat Bertambah 

Harga tembakau rajangan super mencapai Rp80 ribu per kilo 

Bantul, IDN Times - Kenaikan cukai dan harga rokok di awal tahun 2020, ternyata tak menaikkan jumlah peminat rokok linting. 

Salah seorang penjual rokok linting atau yang biasa disebut penjual rokok tingwe, Hardi menyatakan pembeli rokoknya tetap dari kalangan orang tua yang selama ini menjadi pembeli tetap. 

"Biasa saja penjualannya, tidak ada lonjakan signifikan pembelian tembakau meski harga  naik," katanya, Rabu (8/1).

Baca Juga: Ini Harga Rokok Berbagai Merek Setelah Kenaikan 

1. Harga tembakau rajangan kualitas super tembus Rp80 ribu per kilogramnya‎

Harga Rokok Naik, Penjual Tingwe Berharap Peminat Bertambah Alat sederhana untuk membuat rokok lintingan (tingwe). IDN Times/Daruwaskita

Pria yang juga berprofesi sebagai anggota Tagana ini menyatakan harga tembakau rajangan dari petani kualitas super dibanderol Rp80 ribu per kilogram. Sedangkan tembakau rajangan kualitas biasa Rp40 ribu per kilogramnya.

"Itu semuanya harga kulakan dan bukan harga untuk konsumen. Kalau sampai ke konsumen biasanya beli hanya 1 ons untuk kualitas tembakau super rajangan bisa dijual hingga Rp 15 ribu," ucapnya.

2. Jenis tembakau yang disukai anak muda‎

Harga Rokok Naik, Penjual Tingwe Berharap Peminat Bertambah Ilustrasi tembakau yang mulai dibeli anak muda. IDN Times/Daruwaskita

Hardi menjelaskan ada jenis tembakau yang disenangi anak muda yakni tembakau yang daunnya tipis, pada saat dilinting menjadi rokok rasanya tidak akan terlalu berat.

"Ada memang anak muda yang membeli tembaku untuk diracik kemudian dilinting sendiri. Namun jumlahnya juga tak banyak, hanya hitungan jari saja," ucapnya.

3. Jumlah peminat semakin menurun

Harga Rokok Naik, Penjual Tingwe Berharap Peminat Bertambah Tembakau yang diracik menjadi rokok lintingan. IDN Times/Daruwaskita

Pria yang sehari-hari berjualan tembakau untuk rokok lintingan atau yang dikenal roko tengwe (rokok nglinting dewe) di Kulon Progo mengaku konsumennya semakin menurun karena kampanye anti rokok yang gencar hingga sampai ke pelosok dusun.

"Begitu mau masuk dusun jualan tembakau, sudah ada tanda kawasan bebas asap rokok. Ya otomatis tidak pada beli tembakau," terangnya.

Baca Juga: INFOGRAFIS: Fakta Seputar Konsumsi Rokok dan Tembakau di Dunia

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya