Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Bantul Tak Kecipratan 'Rejeki'

Menanam bawang merah dan cabai ibarat bermain judi‎

Bantul, IDN Times - ‎Harga bawang merah yang mencapai angka Rp40 ribu per kilogram di pasaran tak dinikmati oleh petani bawang merah di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Pasalnya, saat harga bawang merah melambung di pasaran, panen bawang merah di tingkat petani justru sangat minim akibat serangan hama.

Baca Juga: Harga Ayam Potong di Sleman Masih Melambung

1. Pasokan bawang merah dari petani ke pasar minim

Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Bantul Tak Kecipratan 'Rejeki'Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah. Kabupaten Bantul, Suroto. IDN Times/Daruwaskita

Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Bantul, Suroto mengatakan harga bawang merah yang melambung di pasaran lebih banyak disebabkan karena minimnya pasokan bawang merah dari petani.

"Saat ini harga bawang merah di tingkat petani saja sudah mencapai kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram untuk yang kualitas bagus," ujarnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/6).

2. Banyak petani yang gagal panen akibat serangan hama‎

Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Bantul Tak Kecipratan 'Rejeki'Hama ulat yang menyerang tanaman bawang merah menyebabkan petani gagal panen. IDN Times/Daruwaskita

Suroto mengatakan harga bawang merah mulai merangkak naik pada awal April 2020. Hingga saat ini harga bawang merah terus melambung meski ada pandemik COVID-19. Melambungnya harga bawang merah di pasaran akibat banyak petani yang gagal panen akibat serangan hama, baik ulat maupun jamur.

"Saya tanam bawang merah mencapai 120 ru (1 ru = 1 x 14 meter), dalam kondisi normal bisa panen hingga 1.250.000 kilogram namun saya hanya panen 300 kilogram akibat serangan hama ulat dan jamur saat tanaman bawang merah usia 35 hari," ujarnya.

Dengan panen 300 kilogram kata Suroto hanya bisa untuk menutup biaya operasional mulai dari biaya mempersiapkan lahan, bibit bawang merah, obat-obatan atau pestisida hingga biaya tenaga kerja.

"Jadi kalau melihat harga di pasaran saat mencapai Rp40 ribu per kilogram sudah terbayang keuntungan yang dinikmati petani. Namun itu hanya bayangan saja karena banyak petani bawang merah gagal panen," ungkapnya.

3. Harga cabai di tingkat petani saat ini jatuh hingga Rp4 ribu per kilogram‎

Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Bantul Tak Kecipratan 'Rejeki'Salah satu petani cabai merah besar imperial di lahan pasir Pantai Samas, Sargiman alias Glemboh. IDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh, Suroto mengatakan cabai yang ditanamnya bersama bawang merah, saat ini sudah mulai keluar cabainya. Ia memperkirakan akan panen sekitar 30 hari lagi.

"Ya memang saat ini cabai merah besar jenis imperial harganya jatuh yakni Rp 4 ribu per kilogram. Namun saya masih punya harapan satu bulan lagi harga cabai juga akan merangkak naik," ujarnya.

"Ya saat ini harapan saya tinggal pada panen cabai satu bulan yang akan datang dan semoga harga sudah naik kembali," ucapnya lagi.

4. Menanam cabai atau bawang merah ibarat bermain judi

Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Bantul Tak Kecipratan 'Rejeki'Rujito salah satu petani bawang merah di lahan pasir Pantai Samas. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu petani bawang merah di lahan pasir Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Rujito mengaku mendapatkan keuntungan dengan melonjaknya harga bawang merah di pasaran.

"Masa tanam bawang merah sebelumnya saya sempat kolaps karena harganya jatuh. Namun saat ini bisa meraup untung dengan harga bawang merah yang sedang melambung dan bertepatan dengan panen bawang merah," ujarnya.

Menanam bawang merah ataupun cabai bagi petani di Srigading ibarat judi, kalau nasibnya baik yang bawa pulang uang puluhan juta sekali panen namun kalau harga jatuh maka rugi puluhan juta.

"Jadi harga bawang merah melambung kemudian harga cabai jatuh atau sebaliknya bagi petani di Srigading sudah biasa. Wong tanam bawang merah dan cabai itu ibarat orang berjudi," terangnya.‎

Baca Juga: New Normal, Bupati Bantul Pilih Pantai Parangtritis untuk Uji Coba

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya