Agrowisata Baru di Bantul, Wisatawan Bisa Petik Jeruk Sendiri

Bakal siap saat libur Lebaran mendatang

Bantul, IDN Times - ‎Petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani "Ngrembaka Nir Sambika" yang dinilai sukses uji coba tanam cabai rawit off season di luar musim seluas satu hektare di lahan pasir dan satu hektare di lahan persawahan terus melakukan inovasi.

Mereka tengah mengembangkan destinasi agrowisata dengan produk unggulan jeruk keprok. Pohon-pohon jeruk itu kini tengah berbuah banyak dan diperkirakan siap panen saat libur Lebaran atau pada awal bulan Mei 2022 yang akan datang.

Baca Juga: Petani Cabai Luar Musim di Lahan Pasir Bantul Panen Rezeki

1. Buah jeruk siap dipetik saat libur Lebaran

Agrowisata Baru di Bantul, Wisatawan Bisa Petik Jeruk SendiriAgrowisata kebun jeruk di Bantul siap dibuka saat libur Lebaran mendatang (IDN Times/Daruwaskita)

Pemilik lahan tanaman jeruk keprok sekaligus anggota Forum Komunikasi Petani "Ngrembaka Nir Sambikala", Yuni, mengatakan terdapat ratusan pohon jeruk keprok yang saat ini buahnya berusia sekitar tiga bulan dan pada usia lima bulan hingga enam bulan sudah siap panen.

"Kebetulan saat libur Lebaran mendatang waktunya bersamaan dengan musim panen jeruk keprok. Kita punya keinginan untuk membuka kebun jeruk ini sebagai destinasi agrowisata saat libur Lebaran mendatang," ujarnya, Selasa (8/3/2022).

2. Wisatawan dapat memetik buah jeruk di lahan seluas 2 ribu meter persegi

Agrowisata Baru di Bantul, Wisatawan Bisa Petik Jeruk SendiriAgrowisata kebun jeruk di Bantul siap dibuka saat libur Lebaran mendatang (IDN Times/Daruwaskita)

Lokasi agrowisata kebun jeruk keprok yang berada di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), tepatnya di Padukuhan Sogesanden, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Tempatnya sangat strategis dan sangat mudah dijangkau oleh wisatawan setelah berkunjung ke Pantai Goa Cemara hingga Pantai Baru.

"Wisatawan nantinya bisa memilih dan memetik buah jeruk yang telah matang, kemudian ditimbang dan dibayar. Untuk harganya dipastikan lebih murah dari harga pasaran," terang Yuni.

3. Wisatawan bisa berswafoto dan tidak ada tarif masuk objek wisata‎

Agrowisata Baru di Bantul, Wisatawan Bisa Petik Jeruk SendiriAgrowisata kebun jeruk di Bantul siap dibuka saat libur Lebaran mendatang (IDN Times/Daruwaskita)

Dengan luas hampir dua ribu meter persegi, wisatawan yang datang ke kebun jeruk keprok dapat sepuasnya berjalan-jalan sambil memetik buah jeruk yang sudah matang sekaligus berswafoto.

"Kita nanti akan menyiapkan tempat untuk berswafoto bagi wisatawan sambil memetik buah jeruk yang diinginkan," ucapnya.

Yuni memastikan, saat destinasi agrowisata kebun jeruk keprok dibuka pada libur Lebaran mendatang, rumput-rumput liar yang ada di sekitar pohon jeruk sudah dibersihkan sehingga wisatawan yang akan berkeliling kebun jeruk bisa nyaman dan aman.

"Yang jelas tidak ada biaya tiket masuk objek wisata. Cukup membayar buah jeruk yang dipetik saja," tuturnya.

Di sisi lain, Yuni mengatakan lahan satu hektare tanaman cabai rawit off season di lahan pasir juga memungkinkan dimanfaatkan untuk agrowisata. Jika saat libur Lebaran tanaman masih baik serta buah cabai cukup lebat dan siap dipanen, maka bisa dijadikan sebagai objek agrowisata cabai rawit.

"Wisatawan juga boleh memetik buah cabai yang telah siap panen dan dibayar di tempat," katanya.

4. Pertanian jadi destinasi wisata diharapkan mendongkrak ekonomi petani‎

Agrowisata Baru di Bantul, Wisatawan Bisa Petik Jeruk SendiriBendahara Forum Komunikasi Petani "Ngrembaka Nir Sambikala", Abdul Mukid.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Bendahara Forum Komunikasi Petani "Ngrembaka Nir Sambikala", Abdul Mukid, mendukung rencana pembukaan agrowisata kebun buah jeruk keprok dan cabai rawit off season di lahan pasir.

"Lokasinya sangat strategis dan bisa menjadi alternatif destinasi wisata di selatan Bantul yang didominasi destinasi pantai," ucapnya.

Mukid mengaku tak hanya sektor pariwisata yang bisa mendongkrak ekonomi masyarakat namun sektor pertanian juga bisa mendongkrak ekonomi khususnya kepada petani yang hanya mengandalkan hasil panen saja.

"Ketika ada destinasi agrowisata tentunya lingkungan di sekitar destinasi juga akan terdampak ekonominya. Mereka bisa menjajakan hasil pertanian hingga membuat lapak atau warung yang dapat disinggahi wisatawan," ungkapnya.‎

Baca Juga: Wisatawan Pantai Parangtritis Bantul Masih Abai Pakai Masker‎

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya